Senin, 09 Mei 2011

The Jikeys , an everlasting friendship


Awalnya ribet banget nentuin hari, jam dan tempat ketemuan The Jikeys. Penginfoan ralat mungkin sampai tiga atau empat kali. Dari mulai gara-gara ada syuting sampai karena ada layatan. Well jadinya banyak pulsa terbuang untuk per-ralat-an ini.
Tapi akhirnya kita semua tanpa Bagas, Faisz, Lala dan Tyas bisa kumpul di rumah mami Astrid. Kami melepas kangen setelah beberapa saat tak berjumpa. Walaupun nggak semuanya nggak pernah ketemu, tapi mengumpulkan anak-anak seperti ini jadi hal yang langka. Setelah sedikit bersyalalala, perut kita nggak bisa berhenti konser. Awalnya sih karena aku udah abis makan, aku nggak berniat buat ikut pesen delivery, tapi karena semuanya pada pesen, jadi ya ngikut deh.. hhee…
Sambil nunggu pesanan datang kita lanjutkan obrolan kita yang nggak pernah kehabisan ide. Hingga akhirnya dua mas-mas dari “Star Steak” membawa dua plastik besar pesanan kita. Nggak nahan pengen makan, finally makanan dirauk tanpa sisa. Aku yang awalnya bilang nggak akan habis karena baru aja makan, ternyata isi stereo foam pembungkus makanannya nggak tersisa juga. *dasar perut karet !!!
Masalah perut selesai, kita lanjutin lagi cekakakkan kita yang tadi sempet dipause. Nggak jauh-jauh juga soal masa lalu.Tentang cerita mengenai sandal karma si Astrid yang sekarang uda jadi sandal butut, soal makan di mie menteng yang ternyata budgetnya tinggi, sampai soal si Rista yang pernah mau vomited di mall terus di curigain sama pak satpam dikirain diapa-apain sama BJ *sekarang uda jadi mantan. Hhe..
Muncul ide buat jalan-jalan. Tapi nggak tau juga mau ke mana. Mau ke IP (irung petruk) uda sore, ditambah si Panjoel bilang “ngopo neng IP? Golek upil?”. Sontak kita semua ketawa ngakak. Sebenarnya nggak sontak sih.. orang pake mikir dulu. IP = Irung petruk. (irunge petruk) jadi ya yang di dalem idung ya isinya upil. Wkakkaakk..
Finally setelah diingatkan ibu ustadzah Fitri Bachtiar untuk sholat Ashar, kita memutuskan buat foto-foto *hal yang nggak boleh dilupakan* sampai puas. Habis itu kita putusin buat muter-muter. Dengan berarak-arakan, kita konvoi menyusuri jalanan Boyolali. Melewati sawah-sawah yang menyuguhkan panorama hijau Indonesia *lebay. Pas lagi di sawah, aku dan Ika sebagai pimpinan rombongan memutuskan untuk berhenti sejenak menunggu kawan kami yang tertinggal di belakang. Aku turun dari motor dan mengambil posisi. Jeprat jepret jeprot jeprut. Ngeksis pun terjadi lagi. Konvoi dilanjutkan menuju Tlatar. Sampai di sana pun cuma ada satu tujuan à satu jepretan. Wkakakkkaa.. Hidup terasa hampa tanpa jepretan kamera.
Setelah itu karena langit tiba-tiba mendung disertai angin, kita memutuskan untuk pulang. But, wait! Di tengah jalan, hujan mengguyur. Alhasil basah yang kami dapatkan. But it’s so sweet. =) =D
Yang jelas hari ini menambah catatan di buku diary The Jikeys. Kami memang sudah tak lagi menimba ilmu di basecamp yang sama. Tapi kami adalah sebuah keluarga yang tak pernah punya alasan untuk menghentikan canda tawa dan kebersamaan yang kami punya. Hal ini akan selalu kami lakukan untuk tetap menjaga keutuhan cinta dan kasih sayang yang tlah terjalin di antara kami semua. Hal-hal indah seperti ini akan senantiasa kami buat untuk memenuhi The Jikeys’ Meaningful Album agar suatu saat bisa dibuka kembali dan memory itu akan tetap ada. Karena kami adalah satu jiwa yang akan terus berpegangan erat dan menjadi sebuah keluarga yang penuh canda tawa. 

Love you Jikey ! :*




Tidak ada komentar:

Posting Komentar